3 Rumah di Ragunan Ludes Terbakar
Akibat sebuah bedeng proyek Perumahan Viridia Town House di Jl Margasatwa, Ragunan, Cilandak, Jakarta Selatan, terbakar, menyebabkan tiga rumah di sebelahnya ikut ludes dilalap api, Kamis (11/9). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini, namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Bedeng yang terbuat dari material kayu serta hembusan angin yang kencang membuat api merembet ke rumah milik warga
Nawi (61), seorang saksi mata menuturkan, api mulai berkobar membakar bedeng milik pekerja proyek perumahan sekitar pukul 15.30. Lantaran angin berhembus kencang, api kemudian merembet ke bangunan milik warga yang berada di belakangnya. Tiga rumah yang terbakar itu diketahui milik Neman, Suri dan Murdi.
"Bedeng yang terbuat dari material kayu serta hembusan angin yang kencang membuat api merembet ke rumah milik warga," kata Nawi.
Kebakaran Hanguskan Toko Besi di CiganjurPetugas pemadam dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Selatan yang menurunkan 10 unit mobil pemadam, sempat kesulitan menjinakan api karena akses jalan yang sempit. Akhirnya setelah berjuang selama satu jam, api berhasil dipadamkan.
"Mobil tidak bisa masuk ke pemukiman, jadi terpaksa lewat jalan proyek perumahan," kata Catur, seorang petugas Sudin Damkar dan PB Jakarta Selatan.
Catur mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui asal api, namun yang pasti berasal dari bedeng proyek perumahan yang dijadikan tempat tinggal para pekerja proyek perumahan.
Pasca kebakaran, warga yang kesal kemudian menghancurkan bedeng proyek perumahan. Warga mengaku kesal karena pihak kontraktor tidak menggubris peringatan warga agar tidak membangun bedeng yang berdekatan dengan lingkungan pemukiman.
"Ini kejadian yang kedua kalinya. Hanya berselang sekitar satu bulan kebakaran, sekarang terulang lagi dan kembali merembet ke rumah warga," ungkap M Idris, Ketua RT 10/02, Kelurahan Pondok Labu, Cilandak.
Pantauan beritajakarta.com, puluhan warga langsung masuk lingkungan proyek perumahan tersebut. Sambil berteriak emosi, warga meminta pihak kontraktor perumahan agar membongkar bedeng-bedeng pekerjanya.